Spiga

Banned!!!


OMG!!!

I have been BANNED!!!! Padahal baru kemaren gw absen ga nongkrong di shoutbox forum ga keren ini. Pagi ini tiba-tiba pas buka kok dah diportal.
Emang sih biasanya begitu sampe kantor browser gw langsung ngebuka tiga tab: meebo, kopimoncrot, dan ajangkita. Walopun dah jarang banget posting di kedua forum ini, still... mereka adalah forum utama yang penuh dengan teman baik dan gw bisa kapan aja dateng untuk liat sana sini, komen - komen ga jelas, ato yaa... cuma nongkrong di shoutbox untuk sekali-sekali nguap.
Langsung PM pembesar-pembesar kopimoncrot via meebo. Yang satu jelas belon dateng... Serpong - Kebon Jeruk pagi ini sepertinya macet karena gerimis. Apalagi doi motoran.. nahh.. nih pekerja pabrik yang rajin dateng pagi ada respon... mari kita baca....
BAH!!! dia mengaku bukan admin!!

ya sudah lah... memang mungkin sudah waktunya aku pergi... oohh... sedihnya... betapa malangnya diriku...

awas nanti kalau Pakde sudah muncul... gw minta kompensasi traktir di Tardjos seminggu!!!!

Berkurban Untuk Dunia atau Akhirat?

"Daging-daging (unta) dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya" (QS: Al Hajj 37)

Tulisan itu saya baca di salah satu spanduk yang menyambut Idul Adha atau hari raya kurban.

Dua minggu yang lalu saya berhasil masuk short list untuk satu posisi yang bagus. Saat itu saya juga ngebet pengen ikutan kurban daging kalengan tapi kata istri saya "Kita udah ga punya uang untuk itu." Niat menjual handphone butut yang dulu mahal pun urung karena sekarang harganya jauh dari harga belinya dan tidak cukup untuk membiayai kurban sepertujuh sapi. Bagaimana ini....

Saya pun berjanji pada diri saya dan istri saya, "Kalau nanti surat tawaran untuk posisi yang bagus itu datang, kita harus berkurban." Setiap saya sholat saya berdoa agar datang rejeki agar saya bisa berkurban. Saya juga berdoa agar saya dimudahkan mendapat posisi bagus itu. Ditunggu-tunggu... surat itu tidak kunjung datang. Rejeki pun tidak tampak. Saya pun jadi malu hati sendiri... 'Kenapa saya rela berhutang sana sini untuk membiayai pembangunan rumah tapi sekarang saya tidak mau berhutang untuk berkurban?" "Kenapa pula saya harus menunggu rejeki dari Allah untuk dapat memenuhi perintah-Nya?" "Jikalau memang saya tidak mendapat posisi itu apa kemudian saya tidak mau menjalankan perintah-Nya?"

Hari Idul Adha semakin dekat... Tinggal dua hari lagi sebelum Idul Adha, surat tidak datang dan tidak ada rejeki yang datang. Siang itu istri pamit keluar rumah. Rupanya dia juga sama kalutnya dengan saya. Tiba-tiba dia telepon menanyakan nomor PIN ATM rekening cicilan KPR, tapi dia tidak menjelaskan untuk apa dan saya pun tidak bertanya. Ketika saya menelepon kembali untuk titip koran hari Sabtu, yang biasanya banyak iklan lowongan kerja, dia menyahut girang "Ayah!! Alhamdulillah kita bisa berkurban!! Kita masih punya uang untuk berkurban!!" Subhanallah... "Alhamdulillah," pikir saya. Jadilah tahun ini saya berkurban sepertujuh sapi.

Hari Kurban pun lewat dan pagi ini saya mengecek email seperti biasa... Subhanallah... Tawaran itu masuk!! Rejeki itu datang!! Saya kembali ingat tulisan di spanduk itu dan kembali menjadi malu. Sebelumnya saya ingin berkurban untuk dunia dan mungkin hanya dunia lah yang akan saya dapat. Tapi jika saya berkurban untuk Allah, tentunya Allah menjaga janjinya dengan tidak melupakan hambanya yang menjalankan perintahnya dan memberikan dunia padanya.

Wallahu a'lam bissawab

Here's to Life



meanwhile... just enjoy the song...
the story will continue later....